DPRD Konsel Kritik Pengelolaan Sampah di Ranomeeto

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Andoolo--Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), mengeritik Badan Lingkungan Hidup (BLH). Kritik itu diberikan melalui rapat dengar pendapat (hearing). Kamis (6/7). Kritikan datang dari Ketua Komisi I DPRD Konsel Tasman Lamuse, yang juga masyarakat Ranomeeto menyampaikan bahwa, personil pengangkut sampah sangat kurang serta sistem penggajiannya kurang diperhatikan. "Personil belum cukup dengan volume sampah yang ada, sistem penggajian tidak jelas, anggaran sangat minim sehingga harus diberikan perhatian khusus bagi mereka yang bekerja" kritik tasman. Kritikan lain juga datang dari anggota Komisi III Ismiati Iskandar, pihaknya menyarankan agar dibuatnya bak sampah yang besar. Sehingga sampah tidak berserahkan dan menumpuk, kemudian tidak ada pemotongan gaji bagi pekerja. Hal tersebut juga diiyakan Anggota Komisi III lainnya Andi Achmad, bahwa gaji pekerja harus diperhatikan. Pasalnya ada laporan dari masyarakat bahwa ada pemotongan gaji bagi pekerja, padahal harusnya hak itu tidak terjadi karna kasian mereka yang bekerja. Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Konsel Senawan menegaskan, masalah sampah harus segera ditindak lanjuti. Pasalnya sangat memalukan, banyak sampah berserakan dan itu sangat mengganggu kesehatan, utamanya masyarakat setempat. Ditambah lagi Wilayah Ranomeeto itu berdekatan dengan Kota Madya. Untuk itu Kepala BLH harus benar-benar bekerja menangani masalah tersebut. "Kemudian harus ada kajian pemukiman padat sampah di Wilayah Konsel, agar diketahui daerah mana saja yang jumlah penduduknya padat. Sehingga nanti bisa jadi laporan saat pembahasan anggaran dan juga akan jadi perhatian khusus Komisi III," ungkapnya. Senawan menambahkan, nanti akan ada sosialisasi perda tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat dan diharapkan BLH, ikut bersama DPRD dalam melakukan sosialisasi itu. Sehingga mengetahui apa saja kewajiban masyarakat untuk tidak seenaknya membuang sampah. "Kami berikan target BLH mnyelesaikan masalah ini secepatnya, jika tidak terselesaikan maka masalah ini akan menjadi pandangan fraksi dan akan direkomendasikan kepada Bupati agar Kepala BLH diganti," tegas Senawan. Menjawab kritikan tersebut, Kepala BLH Konsel Burhanuddin mengungkapkan, pihaknya terkendala dengan sarana dan prasarana yang belum memadai. Namun pihaknya tetap berupaya dan menargetkan satu minggu masalah sampah di Ranomeeto terselesaikan. "Saat ini fasilitas yang ada 16 Tempat Pembuangan Sementara (TPS), 1 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Ranooha, 2 mobil pengangkut sampah dengan personil 8 orang dan 2 driver dan ditambah kendaraan roda 3 yang mengangkut sampah kecil," jelasnya. Selain itu lanjut dia, pihaknya juga akan segera mengevaluasi saran dari anggota DPRD. "Kami setuju dengan tanggapan Ketua Komisi III dan anggota dewan lainnya. Kami memang akan mengajukan penambahan dana agar nanti pekerja kami bisa bertambah personilnya dan gaji mereka naik dari Rp. 1,5 jadi Rp. 2 juta," imbuhnya. Ditambahkan Kabid BLH Konsel Rony, terkait pemotongan anggaran atau gaji seperti yang anggota DPRD dengar, itu semua tidak benar. "Malahan saat ada kekurangan sarana, kami menggunakan dana pribadi sendiri karena tidak ada dalam DPA kami" katanya. (k5/b/hen)
  • Bagikan