Pembangunan Sutet di Konawe Terkendala Ganti Rugi Tanaman

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Unaaha--Proyek pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (Sutet) 150 KV sektor dua sulawesi tenggara yang berada di kecamatan Besulutu, Sampara dan Kendari, mengalami kendala dalam proses pembangunanya, hal ini setelah sejumlah pemilik lahan menolak dan meminta agar ganti rugi lahan di kompensasikan dengan jumlah tanaman pertanian yang berada di bawah jalur rentangan sutet atau jalur Right Off Way (ROW). Kendala yang diterima ini membuat pembangunan sutet akan terkendala dan belum dapat di pastikan kapan akan tuntas. Iksan Kordinator tim tehknis pembebasan lahan ROW Sutet 150 KV PT PLN Unit Pembangunan Procet mengatakan, pihaknya menyesalkan atas ketidak komitmenya pemilik lahan saat survey di tahun 2015. Kata dia, saat surpey lahan, tanaman yang berada di lintasan ROW tidak sepadat dahulu. " Saat Survey 2015, pemilik lahan setuju dengan ganti rugi yang di tawarkan PLN, demikian dengan jumlah tanaman yang masuk daftat ganti rugi, yang jadi masalah baru pemilik lahan melakukan penanaman tepat di ROW dan menuntut lagi ganti rugi," terangnya. Karena pihak PLN tidak akan mengganti rugi dengan jumlah tanaman pertanian pemilik lahan, maka PLN akan melakukan pembelokan jalur ROW, agar tidak melintas dilahan tanam para petani, namun kata Iksan, titik koordinat yang telah di tetapkan dalam rancangan proyek ini tidak akan berubah. Jadi pihaknya akan menambah dua buah tiang penyangga agar dapat berbelok lurus vertikal ke kiri atau kanan tergantung titik pada lokasi lahan warga yang siap.. " Jadi ini tidak merubah kordinat aslinya, pembebasannya pun akan dilakukan secara bersamaan antara lokasi tiang tambahan dan lintasan ROW nya. Ini kami lakukan guna menghindari hadirnya tanaman budi daya baru di lokasi ROW," kata Iksan. Untuk diketahui, Projek Saluran Udara Tegangan Tinggi (Sutet) 150 KV sektor dua ini akan terbentang dari Kabupaten Malili Selewesi Selatan (Sulsel) hingga Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Proyek ini merupakan program Nasional interkoneksi listrik 35.000 KV yang bertujuan memenuhi kebutuhan listrik secara Nasional termasuk dengan Sultra.(m4/b/hen).  
  • Bagikan