Adel Berty : Sekarang Zamannya WA

  • Bagikan
KOLAKAPOS, Kolaka--Mantan bupati Kolaka Adelberty mengatakan, pada 2018 ini, sudah memasuki zamannya WA. Sedangkanuntuk zamannya facebook atau mesengger bukan lagi zamannya. Hal itu dikatakan Adel Berty saat memberikan sambutan politiknya saat kampanye terbatas pasangan Asmani Arif-Syahrul Beddu di Jalan Bolu,Kelurahan Sea Kecamatan Latambaga, kemarin. WA memiliki makna tersendi kata Adelberty, yakni Whatsapp. Namun WA yang dimaksud katanya adalah, Waktunya Asmani (WA) untuk jadi pemimpin di bumi mekongga. Hal itu bukannya tak memiliki alasan, namun sejak terbentuknya Kabupaten Kolaka hingga saat ini, mulai dari bupati pertama hingga kedepan, rata-rata bupatinya selalu laki-laki. Selain itu, wajib pilih sementara yang ada di Kabupaten Kolaka, lebih banyak perempuan dari laki-laki, sehingga sudah saatnya kaum perempuan untuk bersatu. "Jadi, untuk bupati Kolaka yang kesembilan ini, sudah waktunya dari perempuan, yakni Asmani Arif. Jadi, mulai sekarang, lakukanlah door to door, atau rumah kerumah. Bekerkjalah dulu tanpa pamrih, sampai hari H untuk menjadi pemenang," ungkapnya. Ia juga mengatakan, dirinya bergabung bersama pasangan Asmani Arif-Syahrul Beddu (Berani), bukan bagian dari tim kampanye atau pemenangan. Melainkan sebagai relawan murni yang untuk rela maju berada paling depan, membangun dan berjuang untuk memenagkan pasangan nomor urut 2 pada 27 juni mendatang. Pada kesempatan itu, pria yang dikenal sebagai bapak pembangunan Kolaka itu menjelaskan alasan dirinya baru pertama kali muncul di muka umum untuk menyatakan dukungannya kepada pasangan "Berani". Ia mengaku, sudah melewatkan tiga even besar yang telah dilaluinya. Yakni saat pelaksanaan deklarasi, pencabutan nomor urut dan kampanye perdana. Namun semua itu katanya memiliki alasan yang jelas, bukan karena hal yang lain. "Saat deklarasi, saya lagi ada di Konawe utara ada urusan dan saya diberi kabar untuk hadir, tapi saya sudah kasih kabar untuk tdak hadir. Lalu, pencabutan nomor urut. Saya dapat undangan dan di telpon langsung oleh Plt Gubernur Sultra, Saleh Lasata, untuk menerima penghargaan pemerintah provinsi dari 10 kabupaten dan kota se Sultra, termasuk saya salah satunya, sehingga saya tidak bisa hadir. Sedangkan untuk kampanye perdana, saya ada urusan keluarga," tuturnya. Terkait alasan menjatuhkan dukungan kepada pasangan No urut 2 katanya, selain dianggap cocok dengan visi misi, mereka (Pasangan Berani red), empat kali datang bertemu untuk minta dukungan mau maju. "Saya langsung tanya mereka, mau maju sungguhan atau mau main. Merak menjawab, mau maju banaran dengan alasan ingin melanjutkan pembangunan saya yang selama ini masih ada yang belum selesai. Makanya, saya mendukung mereka untuk melanjutkannya," katanya. Ia juga mengingatkan, agar tim yang ada tidak cepat merasa puas. Apalagi dengan melihat jumlah masa yang ada saat pelaksanaan kampanye berlangsung. Sebab, yang hadir di lapangan, hanya sekian persen dari wajib pilih yang ada. "Makanya, jangan pernah berhenti atau cepat berpuas diri untuk tetap semangat bekerja. Selain itu, saya berpesan, sebagai calon pemimipin untuk tetap berperilaku yang baik. Berikan perilaku yang paling ramah dari semua pemilih kita. Jangan padang enteng satu suara, jadi, kalau ada masyarakat yang datang, tolong diterima. Berikan jawaban, jangan dia kecewa. Ini pengalaman saya pada beberapa Pilkada tahun lalu," tutupnya. (***)
  • Bagikan