12 Tahun Lumpuh, Andalkan Bantuan Tetangga

  • Bagikan
Kondisi Ardi Sukardi Alias Suka Warga Desa Pelambua, Kecamatan Pomalaa Yang Lumpuh Sejak 12 Tahun Lalu Dan Butuh Bantuan Agar Bisa Bertahan Hidup

KOLAKAPOS, Kolaka -- Musibah yang menimpa Ardi Sukardi alias Suka (53) warga desa Pelambua, kecamatan Pomalaa sejak 2007 silam, menyisahkan banyak kepiluan. Pasalnya Ardi tidak bisa lagi beraktivitas normal seperti biasanya setelah terjatuh dari pohon, mengakibatkan tulang panggulnya retak, membuatnya lumpuh total. Selain itu dia harus bertahan hidup sebatang kara sebab istrinya telah pergi meninggalkannya.

Ardi Sukardi mengaku untuk bisa bertahan hidup dirinya hanya mengandalkan bantuan dari tetangganya. Sebab bantuan dari pemerintah daerah belum sesuai harapan sebab bantuan Pemda Kolaka baru sekali dirasakan melalui dana zakat dari Kesra. Bahkan Pemda Kolaka dalam hal ini dinas sosisal sudah melakukan pendataan langsung pada tahun 2009 dan berjanji akan memberikan bantuan, namun bantuan yang dinantikan tak kunjung tiba.

" Pada tahun 2009 mantan desa pak Marten bersama anggota Dinas sosisal Kolaka sudah datang kesini foto-foto, katanya saya akan dibantu berupa kursi roda dan bahan makanan, tapi sampai hari ini bantuannya tidak ada. Untung ada teman dan para tetangga yang sering datang bawa beras dan makan sehingga saya bisa bertahan hidup sampai sekarang, " ungkap Ardi Sukardi saat ditemui media ini dikediamannya, Kamis kemarin (7/2).

Suka sapaan akrabnya mengaku jika sejak bulan April tahun lalu pihak pemerintah desa telah memberikan bantuan beras Rastra.

" Nanti kepala desa yang baru sering kasi saya beras, kepala desa yang lama tidak pernah, sama dengan PT Antam belum pernah ada bantuannya, " bebernya.

Saat ini untuk bisa melakukan aktivitasnya Suka dibuatkan kursi roda yang dibuat seadanya, sehingga dirinya bisa menggerakkan badannya meski hanya sebatas didalam rumah saja.

" Kalau tidak ada ini kursi roda rakitan, mungkin saya selamanya akan terbaring terus, " ucapnya.

Sebelum lumpuh, kata Suka dirinya berprofesi sebagai tukang yang sering mengerjakan proyek di PT Antam. Namun karena musibah yang meninpanya terpaksa dirinya harus menanti uluran tangan para dermawan agar bisa bertahan hidup. Dirinya juga sudah melakukan berbagai macam pengobatan baik secara medis maupun secara alternatif, namun hasilnya nihil. Sehingga dirinya kini hanya bisa pasrah dan berharap ada bantuan dari para dermawan agar dirinya bisa bertahan hidup.

" Saya hanya bisa pasrah dan berharap ada perhatian dari pemerintah dan perusahaan. Saya juga sudah berusaha untuk bisa sembuh tapi belum juga ada keajaiban. Bahkan saya sudah keliling berobat baik secara medis maupun secara tradisional bahkan sudah ada 132 orang pintar yang saya datangi sampai ke Sulawesi Selatan untuk berobat tapi tidak ada juga perubahan. Kata dokter tulang ekor saya bergeser sehingga harus dilakukan operasi tapi karena saya tidak punya biaya dan saya takut operasi makanya saya mencoba berobat ditukang urut, tapi hasilnya belum memuaskan " harapnya. (K9/c/hen).

  • Bagikan