Komisi II DPRD Konsel Tindaklanjuti Usulan Pompa Hidran di Sleman

  • Bagikan
Komisi II DPRD Konsel saat melakukan KAD di kabupaten Sleman. FOTO: Saprudin/Kolaka Pos
KOLAKAPOS, Andoolo -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konsel, menindaklanjuti permintaan masyarakat Konsel pada saat reses beberapa waktu lalu, terkait usulan penggunaan teknologi pompa air tanpa menggunakan listrik, untuk mengairi persawahan, Sabtu (9/3). Usul tersebut diungkapkan oleh Kades Teporombua, Kecamatan Basala, Hasanudin, menyampaikan untuk tahun anggaran 2020, yakni pembangunan bendungan untuk mengairi persawahan. Hal ini sangat diperlukan masyarakat petani. "Kami mendapatkan informasi bahwa di daerah Sleman dan Bantul, petani disana menggunakan pompa air tanpa mesin, tetapi mereka hanya menggunakan tekanan air yang mengalir dan mungkin ini bisa diterapkan di Desa kami," usulnya. Jika hal tersebut terealisasi, lanjut dia, maka pengairan tersebut bisa mengalir kelima Desa di Basala, diantaranya Desa Pulopololi, Lipu Masagena dan Teporombua, yang memiliki hamparan sawah kurang lebih 1.000 Ha, sehingga dibutuhkan 10 unit pompa air tersebut melalui sumber air kali Roraya. Usulan tersebut, langsung ditindak lanjuti Anggota Komisi II DPRD Konsel, dengan melakukan Kajian Antar Daerah (KAD) di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terkait tekhnologi Pompa air tanpa menggunakan mesin. Ketua Komisi II Try Haryono, dalam KAD tersebut menyampaikan maksud dan tujuan kajian di Kabupaten Sleman, yakni sesuai hasil reses DPRD Konsel di Desa-desa di Konsel, banyak Desa yang memberikan informasi bahwa di Sleman ini, telah menggunakan tekhnologi pompa air tanpa listrik. "Yang mana teknologi tersebut, dapat mengairi persawahan, sehingga kami ingin mengetahui seperti apa cara kerja alat tersebut," ujarnya. Asisten I Pemda Kabupaten Sleman, Arif Pramanan yang menerima kunjungan Komisi II DPRD Konsel, menyampaikan rasa terima kasih telah memilih Sleman untuk menjadi lokasi KAD. Terkait teknologi yang dimaksud, yakni pompa Hidram yang mana dibangun dengan swadaya masyarakat. Pemilik perusahaan pompa Hidram CV. OTODA, Jarot yang diundang dalam pertemuan ini untuk menjelaskan masalah teknis pompa air yang dimaksud, mengungkapkan bahwa penggunaan pompa Hidram ini telah digunakan oleh sebagian masyarakat Sleman, bahkan tekhnologi tepat guna ini juga telah digunakan di Papua dan Sulawesi Utara. "Bila kami difasilitasi ke daerah bapak ibu dalam hal ini Kabupaten Konsel, kami siap melakukan pemasangan pompa Hidran ini," cetusnya. Tak puas dengan penjelasan dari pihak perusahaan pompa Hidram, Komisi II juga berkunjung langsung ke tempat pembuatan pompa Hidram, di jalan Parasamya No. 48 Tridadi Sleman Jogyakarta. Hasil dari kajian ini, dikatakan Try Haryono pihaknya bersama anggota dewan lainnya, akan memaparkan kepada Pimpinan DPRD Konsel untuk ditindak lanjuti. "Kami sangat berharap tekhnologi ini, dapat digunakan di Kabupaten Konsel mengingat banyak sungai yang berpotensi digunakannya tekhnologi ini, untuk mengairi persawahan masyarakat," tukas Try Haryono. Untuk diketahui, kunjungan ini diikuti oleh seluruh anggota Komisi II sebanyak 12 orang, yakni Try Haryono, Djoko Suprihatin, Bahasmi, Amrozi Farid, Ika Lestari, Harmania, Endang Pertiwi, Hasnawati, Irwan, Indah Surya Tamburaka, Ni Nyoman Sunarmi dan Haslinda. (k5/c)
  • Bagikan